SURAT DARI PEMBINA OSIS


Tanggal Unggah : 08/08/2022 Diunggah Oleh : ADMIN 13720

SURAT DARI PEMBINA OSIS

(Buat Re, Odie, Ippeh, Dani, Luna, Rizaldi & Mutia)

Kemaren itu haru gaes, that really touched me. Sewaktu LPJ dan kepengurusan kalian demisioner, setelah satu tahun menjabat sebagai pengurus organisasi ekskul di sekolah. Secara simbolis, Re melepas jaket almet Osisnya,  diikuti Odie (ketua MPK), Dani (ketua Rohis), Luna mencopot syal kuning PMRnya, Ippeh (nama sebenarnya Latifah, tapi saya panggil Ippeh) melepas PDL JF hitam kebanggaan, Rizaldi dan Mutia menyerahkan pin Pradana Pramukanya. 

Kami pembinamu yg hadir di situ melihat mata yg berkaca-kaca, menunduk tak sanggup menatap ke atas. Odie dan Mutia yg paling mewek. Kami tahu itu bukan air mata kesedihan tapi rasa kebanggaan telah menunaikan tanggungjawab dengan baik. 

Saya jabat erat tangan kalian, mengelus kepala kalian, terima kasih nak…terima kasih. 

Satu tahun yg hebat, kalian sudah membuat standard kinerja yg tinggi di organisasi yg kalian pimpin. Semoga penerus nanti sehebat kalian. Semoga satu tahun itu memberikan pengalaman dan pelajaran berharga tentang leadership, kerja sama, conectivitas, tanggungjawab dan self confidence, yg insyaallah akan berguna di masa depan.

Pesan kami, rawat baik-baik pertemanan yg telah kalian bangun, di belahan bumi manapun kalian berada dan di bidang kehidupan apapun, kelak kekuatan jaringan akan terasa benar manfaatnya. 

Seperti kisah kak Randy, Solihin, Rudi dan Indra yg kemaren datang dan banyak memotivasi kalian di seminar Super Brain.

Mereka juga pengurus organisasi ekskul di SMAN 1 Alas tahun 2007. Randi Ketua OSIS, Indra Pradana Pramuka, Rudi Ketua PMR dan Solihin Ketua Rohis (Remos waktu itu). Persis seperti kalian sekarang. Luar biasanya, walau 15 tahun berlalu, mereka tetap berkawan baik dan tidak pernah lupa dengan sekolahnya. Suka duka saat SMA dulu dan susah payahnya mengurus organisasi menjadi pengalaman berharga yg tak terlupakan.

Sering diskusi soal pelajaran dan permasalahan organisasi. Walaupun memimpin organisasi yang berbeda, ketika salah satunya punya program, mereka saling membantu memberikan sumbangan ide, tenaga, bahkan materiil. Selalu saling mengingatkan dalam kebaikan. Misalnya, ketika tiba waktu dzuhur, mereka akan saling mengajak untuk ke Mushollah.  

Bila ada kegiatan bersama setelah pelajaran usai dan tetap stay di sekolah, yg satu menanyakan yg lainnya, “kamo mangan ke ?” (sudah makan belom ?). 

Solihin ke sekolah pernah jalan kaki dari rumahnya, Tarusa yg berjarak 7 Km. Atau nyegat bemo/truck yang lewat karna tidak punya ongkos. Kadang nginap kalau ada kegiatan,  tidurnya di mushallah atau di ruang TU bersama penjaga malam. Kadang diajak makan oleh pak Pardi dan pak Adam yg tinggal di rumah dinas sekolah.

Randy dan teman yg lain tahu kalau Solihin si ketua Rohis itu ekonomi keluarganya tergolong kurang mampu. Tinggalnya di kebun, biasa Solihin membawa hasil kebun untuk dibarter dengan ikan di Keramat, desa tetangga yg terletak di pinggir laut.  Ke sekolah hanya pakai tas kresek hitam untuk mengisi buku dan alat-alat tulisnya. Hal itu tidak disadari oleh teman kelasnya. Tapi teman-teman organisasi ternyata diam-diam memperhatikan hal itu dan mereka merencanakan sesuatu. Keesokan harinya, mereka membawakan sebuah tas baru untuk Solihin. 

Randi si Ketos bertanya kepada Solihin, 

“Bang Aji (panggilan Solihin saat itu), melok hukum men ada tau beang kita apa-apa, ke denan bermanfaat?” (bagaimana hukumnya kalau ada orang yang memberikan sesuatu kepada kita, dan itu bermanfaat). 

Solihin menjawab, “maka harus tu hargai ke tu terima kasih”. 

Spontan Randi mengeluarkan tas tersebut dan memberikannya kepada Solihin sambil berkata, “ta tawa Bang Aji kenang isi buku (ini untuk bang aji buat isi buku)”. 

Solihin tertegun tak mampu berkata apa-apa. Perasaannya campur baur, antara sedih dengan nasibnya dan terharu dengan kebaikan teman-temannya, dia menerima tas itu dengan linangan air mata.

Sejak tamat SMA, meski komunikasi antara mereka sempat terputus cukup lama. Mereka saling mencari dan bertemu lewat medsos. Kemudian membuat group whatsapp agar komunikasi lebih mudah dan intens. Dari situlah mulai ditrace dan diadding nomor wa teman-teman alumni yang lain. Mostly, mereka berperan besar mengumpulkan kembali teman-teman seangkatan. Lucunya si Randy sampai sekarang tetap dipanggil ketos oleh teman-temannya.

Wadah ini kemudian sangat bermanfaat, bukan hanya tempat silaturrahmi dan bernostalgia, memudahkan komunikasi misalnya dalam menggalang donasi apabila ada kawan yg tertimpa musibah atau bencana alam. Tempat share informasi tentang peluang/lowongan pekerjaan. Atau Info beasiswa studi lanjut bagi sanak saudara yang kurang mampu.  

Setelah menamatkan S1 di Universitas Hamzanwadi Selong, Solihin mendapat peluang study S2 di Flinders University, Australia Selatan.  Backgroundnya yg sederhana dan pekerja keras sudah menjadi karakternya. Di Australia, sambil kuliah, Solihin kerja part time mencari tambahan dengan menjadi pemetik Cherry, cuci mobil dan loundry. Bagi Solihin bekerja mencari tambahan sudah biasa dia lakukan. Saat SMP dulu jualan es keliling dan jadi kusir cidomo sepulang sekolah. Mengajar ngaji anak2 di kampung dan teman2 Remusnya saat SMA. Kadang memanfaatkan waktu libur dengan menjadi buruh tani. Saat kuliah di Selong dulu, pernah kerja di toko fotocopy. 

Sekarang Solihin menjadi dosen di STKIP Paracendekia NW Sumbawa. Dan sering membantu mahasiswanya untuk memperoleh beasiswa study di luar negeri.

Sedang si ketos Randy,  setamat SMA berhasil lulus di PTN favorite lewat jalur PMJK (sekarang SNMPTN) tapi tidak diambil karna kendala biaya, orang tuanya hanya berpenghaslan sebagai penjahit. Dia kemudian kuliah di Universitas Cordova Taliwang. Baginya tolak ukur sukses itu bukan dari di mana kita sekolah, tapi dari tekad dan kemampuan. 

Sekarang Randy jadi ASN/Satuan Polisi Pamong Praja. Juga Ketua PD Pemuda Muhammadiyah sekaligus menjabat sebagai Ketua KNPI di KSB. Jabatan penting itu didapatnya berkat kegemaran dan pengalaman berorganisasi sejak SMP.

Sementara Rudi, tamatan AKPERKES Pemerintah Prov NTB, sekarang Staff & Supervisor HSE – Project & Study PT. Merdeka Copper Gold. Tbk. Sebelumnya pernah bekerja di berbagai perusahaan besar di berbagai daerah di Indonesia.

Indra, si Pradana, alumni S1 Teknik Geodesi ITN Malang, tapi sekarang memilih berwiraswasta dan terjun ke dunia politik. 

Meski masing2 punya kesibukan, sesekali mereka tetap menyempatkan waktu ngopi bareng di akhir pekan atau saat libur.

Saat saya ketemu mereka kemaren, mereka bilang, "Kalau boleh pak kami akan datang lagi ketemu adik2, Sekolah ini dan gurunda-gurunda yang dulu mendidik kami tak akan pernah terlupakan."

So..... Re, Odie, Luna, Dani, Rizaldi, Mutia, Ippeh dan semua anak organisasi ekskul, semoga kalian hebat seperti mereka bahkan lebih hebat lagi.

(WD. Alas, Senin, 8 Agustus 2022)

Penulis : Wahyuddin, S. Pd

Hallo Sobat Smansa !!

Telah hadir Layanan Konsultasi (Chatting Only) melalui WhatsApp atau kirim email ke sma.1.alas@gmail.com