Kelas Sejarah
Di kelas Sejarah,
Sedang membahas materi tentang gerakan/aksi yg mengancam integrasi bangsa, salah satunya G.30 S/PKI 1965. Salah seorang siswa yg duduk di depan tiba2 nyeletuk, "apa manfaatnya kita membahas peristiwa masa lalu pak ?", saya sedikit tertegun dengan pertanyaan out of the topic ini, sambil berfikir dan menduga2 apakah pertanyaan ini muncul karena rasa ingin tahu atau karena jenuh belajar Sejarah yg memang membahas peristiwa yg telah lalu ?,
"Bagus sekali pertanyaannya, ayo siapa bisa jawab ?", saya memancing jawaban dari siswa yang lain.
Ada yg jawab : "menambah pengetahuan pak", siswa di belakang menjawab, "agar kita mengetahui Sejarah bangsa kita".
"Iya, pintar, bagus jawabannya". Kemudian saya meminta Joko (yg punya pertanyaan tadi) untuk maju ke depan,
"Joko, coba sini maju, kamu berdiri di sini, bisa nggak kamu meloncati 4 petak ubin/tegel, langsung loncat, tanpa mengambil ancang2 !", saya meminta Joko meloncat di lantai kelas sejauh kira2 160 Cm.
Joko meloncat, bahkan sampai dua kali, tidak berhasil mencapai ubin ke 5.
"Nah, coba kamu mundur dulu ambil ancang2, baru meloncat !", kata saya.
Joko pun melakukan sesuai perintah, dia bahkan berhasil meloncat sampai ubin yg ke 6.
Setelah Joko kembali ke bangkunya, saya katakan, "anak2, apa yang dilakukan Joko tadi, dapat menjawab apa yg dia tanyakan, ada yg bisa menjelaskan ?".
Saya melempar pertanyaan, sebagian siswa masih tampak bingung.
Joko mengacungkan tangan, "kalo kita ingin maju, harus belajar dari pengalaman2 masa lalu".
"Bener Jok !" saya mengacungkan 2 jempol, "ada lagi pendapat lain ?",
Siswa yg duduk di tengah menjawab, "kita jangan sampai mengulang kesalahan yg terjadi di masa lalu, jangan sampai terjatuh di lubang yg sama".
"Betul sekali anak2, pengalaman2 masa lalu itu menjadi bekal, pengetahuan dan energi bagi kita untuk melangkah ke depan", Saya menguatkan dengan kajian teoritis louis Gotschalk, Nugroho Notosusanto dll tentang kegunaan dan fungsi Sejarah.
"Oke anak2, kita lanjutkan materi kita tadi, jadi faham Komunisme itu sangat berbahaya ........"
(Selamat Hari Guru Sedunia dan Hari TNI, 5 Oktober 2021)