JAKARTA, KAMI PULANG DENGAN BANGGA

Tim debat SMAN 1 Alas, Smanas Rythm berhasil meraih juara III dalam gelaran Debat Demokrasi (Debat Modern Kreatif Generasi) tingkat nasional, yang disiarkan langsung oleh TVRI 24 dan 25 Nopember 2022. Hasil yang membanggakan mengingat tahapan seleksi yang berat dan sulit. Smanas Rythm berhasil tembus ke 20 besar dari sekitar 600 lebih peserta SMA/SMK/MA sederajat dari seluruh Indonesia. Tingginya animo peserta dilihat dari jumlah pendaftar karena event ini didukung oleh Kemdikbudristek dan KemdagRI.
Luar biasanya Smanas Rythm sukses melaju ke 9 besar bersama SMA favorit lainnya dari seluruh Indonesia. 9 tim ini bertarung debat lewat zoom dan Smanas Rythm berhasil mengungguli SMAN 7 Medan dan SMAN 1 Tambusai Riau.
Tersisa 5 tim yaitu Smanas Rythm SMAN 1 Alas Sumbawa, Anagata SMAN 1 Kuta Utara Bali, Hypatia SMAK 1 Penabur Bandung, Tabela Harati SMAN 2 Kasongan Katingan Kalimantan Tengah dan Phoenix SMAK Penabur Jakarta. Kelima Tim inilah yang diundang ke Jakarta untuk bertarung live di TVRI.
Reghina, Oddie Hikmal Waladi dan Wifina Sri Utami tim Smanas Rythm, sangat membanggakan, bukan hanya bagi sekolah dan masyarakat Sumbawa, tapi juga bagi masyarakat NTB karena mereka mewakili wilayah Nusa Tenggara di ajang ini.
Pada babak final, di luar dugaan Smanas Rythm mengalahkan Tabela Harati dan Phoenix, dan berhak maju ke grandfinal. Sesuai prediksi, Anagata Bali yg unggul penguasaan materi dan tekhnik, meraih juara I dan Smanas Rythm di posisi III. Hasil ini merupakan pencapaian besar mengingat persaingan yang berat dan sengit.
Mengomentari argument peserta debat, salah satu juri mengatakan, seharusnya legislatif hadir di sini mendengar sendiri argumentasi anak2 tentang pencegahan korupsi.
Pada closing statement grandfinal dengan mosi meningkatkan toleransi dan menjaga pluralisme, Reghina, pembicara 1 Smanas Rythm menutupnya dengan lawas indah tentang nilai toleransi masyarakat Sumbawa :
"Mana tau barang kayu
Lamin to sanyaman ate
Nannya sempu parana"
(Siapapun dia dari mana pun asal dan kelas sosialnya, asalkan bisa hidup harmoni dalam perbedaan, maka dia dianggap sanak saudara).
Di luar itu semua, Smanas Rythm mendapat pengalaman yang luar biasa, mengunjungi Monas, Gedung DPR/MPR, gedung naskah Proklamasi, Istana Bogor, Rumah Gus Dur dll. Pembekalan dari panitia, Juri-juri
Yosy Mokalu, Choky Sitohang, Ary M. Wibowo, Yohana E. Hardjadinata, Bonggas A. Cahndra, Syska Hutagalung, Richardus Eko Indrajit, Daniel Surya dll. Juga pertemanan yang semakin luas dari berbagai daerah.
Mereka juga takjub melihat gemerlap ibu kota, Gedung-gedung yang menjulang tinggi, jalan tol yang padat, yang selama ini hanya bisa disaksikan lewat TV. Layanan hotel bintang 3 fasilitas dari panita yang mewah. Kalau sehari-hari di rumah mandi pake gayung, di sana pake shower, sehari-hari bilang 'basebo' untuk sarapan, di sana bilangnya breakfast. Bisa berada di dalam auditorium TVRI yang megah dan pengalaman mengesankan lainnya.
Sukses ini di raih, selain karena siswanya yang berbakat, juga support system dari sekolah. Terima kasih kepada bapak kepala sekolah, Drs. Purwanto, bapak ibu guru yang telah membimbing mereka, doa dan dukungan dari masyarakat NTB, Marta Group Travel, alumni Smanas yang ada di Jakarta, dan Dinas Dikbud NTB atas apresiasinya.
(Wahyuddin Samawa).
#dikbudntb
#ntbgemilang
#budayasayantb
#sumbawagemilang
#smanashebat